Plankton adalah sejenis organisme mikroskopis yang hidup di bagian atas atau permukaan (zona pelagik) samudra, laut, atau perairan lainnya. Nama Plankton berasal dari bahasa Yunani Planktos yang berarti pengembara. Secara umum, Plankton memiliki ukuran yang kecil yaitu kurang dari 1 mm atau sekitar 0,000039 inci. Namun ada juga jenis plankton yang memiliki ukuran yang besar, misalnya ubur-ubur yang memiliki lebar serta panjang tentakel mencapai hingga 15 meter.
Plankton berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan laut. Organisme ini telah dianggap sebagai sumber makanan bagi organisme besar yang hidup di perairan seperti ikan, kerang, batu karang, dan paus. Meskipun tergolong sebagai organisme hidup, namun plankton tidak memiliki kekuatan untuk melawan arus, air pasang, maupun angin yang menghanyutkannya. Pesisir laut merupakan habitat yang baik untuk perkembangan plankton, dimana wilayah pesisir terdapat kandungan garam mineral serta sinar matahari yang baik bagi plankton.
2. Zooplankton
Zooplankton merupakan sejenis organisme yang sebagian besar hidup di perairan permukaan dengan ukuran tubuh lebih dari 0,05 mm. Zooplankton merupakan kategori yang mencakup berbagai ukuran organisme termasuk protozoa kecil dan metazoans besar.Spesies zooplankton tidak tersebar merata tetapi secara acak di dalam suatu wilayah laut. Zooplankton tergolong dalam jenis hewan perairan yang sumber makanannya adalah fitoplankton maupun zooplankton lainnya serta zooplankton juga dapat bertindak sebagai reservoir penyakit.
Berdasarkan siklus hidupnya, zooplankton dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Meroplankton
Meroplankton (plankton sementara) yang menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, terutama pada tingkat larva.
2. Holoplankton
Holoplankton (plankton tetap) yang menhabiskan seluruh hidupknya sebagai plankton.
Sedangkan jika dilihat dari ukurannya, zooplankton tebagi atas 4 golongan, yaitu :
- Mikroplankton yang memiliki ukuran 20 hingga 200 µm
- Mesoplankton yang memiliki ukuran 200 µm hingga 2 mm
- Makroplankton yang memiliki ukuran 2 hingga 20 mm
- Mikronekton yang memiliki ukuran 20 hingga 200 mm
- Megaloplankton yang memiliki ukuran lebih dari 200 mm
- Copepoda merupakan sejenis krustasea yang memiliki ukuran panjang sekitar 1 hingga 2 mm. Namun beberapa jenis lainnya memiliki ukuran yang lebih besar. Spesies ini hanya memiliki satu mata. Kebanyakan spesiesnya memakan fitoplankton bersel tunggal, dan nati pada gilirannya, Copepoda akan menjadi makanan bagi ikan atau hewan perairan lain yang lebih besar.
- Krill merupakan sejenis krustasea yang mirip dengan udang dengan panjang tubuh antara 1 hingga 2 cm. Meskipun masih terbawa oleh arus air, tapi jenis plankton ini memiliki kemampuan untuk berenang. Itulah sebabnya kenapa krill tidak sepenuhnya dianggap sebagai plankton. Sebagian besar spesies krill ini membentuk sebuah kawanan yang didalamnya terdiri dari milyaran spesies ini. Krill merupakan makanan bagi beberapa jenis hewan perairan seperti paus.
- Ubur-ubur merupakan salah satu hewan perairan yang tergolong dalam jenis plankton terbesar. Diameter tubuhnya bisa mencapai 2 meter dengan panjang tentakel hingga 15 meter. Ubur-ubur mengkonsumsi beberapa jenis zooplankton serta ikan kecil-kecil.
- Larva ikan, cacing laut, karang, dan beberapa spesies perairan lainnya telah dianggap sebagai golongan zooplankton.
3. Bacterioplankton
Bacterioplankton merupakan golongan bakteri yang semasa hidupnya bekerja untuk menguraikan sisa-sisa organisme lainnya. Sama seperti fitoplankton, bacterioplankton juga mampu melakukan fotosintesis sendiri. Spesies ini dapat ditemukan di hampir semua bagian atau tingkatan laut, tidak hanya di daerah permukaan seperti spesies plankton lainnya. Bacterioplankton menguraikan sisa-sisa organisme lainnya sehingga nutrisi mereka dapat dipergunakan kembali serta menjadi sumber makanan bagi zooplankton. Jenis dari bacterioplankton ini antara lain adalah mycoplankton, jamur, serta organisme jamur lain yang signifikan dalam siklus hara.
Berdasarkan ukurannya, plankton digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Megaplankton
Megaplankton yang berukuran lebih dari 20 cm (20 hingga 200 cm ) misalnya ubur ubur, ctenophore, salps dan pyrosomes (pelagis Tunicata), Cephalopoda, serta Amphipoda.
2.Macroplankton
Macroplankton yang berukuran 2 hingga 20 cm, misalnya Pteropods, Chaetognaths, Euphausiacea (krill), Medusa, ctenophore, salps, doliolids dan pyrosomes (pelagis Tunicata), Cephalopoda, Janthinidae, serta Amphipoda.
3. Mesoplankton
Mesoplankton yang berukuran 0,2 hingga 20 mm. misalnya copepoda, medusa, ostracoda, cladocera, chaetognaths, pteropods, heteropoda, serta tunicata.
4. Mikroplankton
Mikroplankton yang berukuran 20 hingga 200 meter. misalnya spesies fitoplankton, protozoa foraminifera, tintinnids, ciliates, rotifera, copepoda nauplii.
5. Nanoplankton
Nanoplanton yang berukuran 2 hingga 20 µm. misalnya diatom kecil, flagellata kecil, pyrrophyta, chrysophyta, clorophyta, serta xantophyta.
6. Picoplankton
Picoplankton yang berukuran 0,2 hingga 2 µm. misalnya sebagian besar jenis bakteri, serta chrisophyta.
7. Femtoplankton
Femtoplankton yang berukuran kurang dari 0,2 µm. Misalnya virus laut
Plankton dapat dijumpai di seluruh wilayah perairan di bumi ini, baik itu di samudra, laut, danau, maupun jenis perairan lainnya. Variabilitas spesies ini tergantung pada beberapa faktor, seperti :
- Ketersediaan cahaya, hampir semua ekosistem plankton pertumbuhannya dipengaruhi oleh ketersediaannya energi surya. Misalnya saja pada daerah perairan yang memiliki ketersediaan cahaya yang rendah, maka pertumbuhan fitoplankton di daerah tersebut akan menurun.
- Ketersediaan unsur hara, meskipun sebagian besar wilayah di perairan tropis dan subtropis memiliki kelimpahan cahaya, namun apabila ketersediaan nutrisi seperti fosfat, nitran, serta silikat sangat rendah maka hal tersebuta akan berpengaruh pada pertumbuhan plankton.
- Perubahan suhu juga memberikan peranan yang penting bagi pertumbuhan plankton, dimana suhu air di suatu wilayah perairan dapat mempengaruhi kadar oksigen serta daya toksit daerah tersebut. Plankton dapat berkembang dengan optimal pada wilayah perairan yang memiliki suhu antara 25 hingga 30°C.
- Pergerakan air atau arus air merupakan agen yang membantu suplai makanan bagi pertumbuhan plankton.
- Kondisi Ph atau tingkat keasaman air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terganggunya proses fisiologis plankton.
4. Nekton
Nekton merupakan jenis organisme yang menjadi perenang aktif di wilayah perairan, baik itu air tawar maupun air laut. Nekton sering dikenal dengan predator teratas pada sebagian besar rantai makanan di laut. Kata nekton berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti berenang. Yang mendasari perbedaan antara nekton dan plankton adalah bahwa nekton memiliki kemampuan berenang tanpa harus mengandalkan arus laut. Nekton dapat dijumpai dihampir seluruh wilayah serta garis lintang perairan laut.Ikan merupakan kelompok nekton yang paling besar, yaitu sekitar 16.000 spesies. Nekton membentuk dasar perikanan yang cukup penting di bumi ini. Dimana nekton merupakan pemangsa plankton yang memiliki berbagai macam manfaat bagi kehidupan manusia, seperti peningkatann yang paling besar, yaitu sekitar 16.000 spesies. Nekton membentuk dasar perikanan yang cukup penting di bumi ini. Dimana nekton merupakan pemangsa plankton yang memiliki berbagai macam manfaat bagi kehidupan manusia, seperti peningkatan gizi serta peningkatan perekonomian. Bangkai-bangkai organisme yang tergolong nekton yang menumpuk di dasar laut merupakan bahan dasar pembentukan mineral laut seperti minyak bumi dan gas.
Pada umumnya, nekton memiliki beberapa karakteristik, seperti :
- Mampu bergerak atau berenang sendiri tanpa mengandalkan bantuan arus air. Ia juga sangata aktif dalam berenang
- Merupakan konsumen dari zona pelagik
- Terdiri dari hewan invertebrata dan vertebrata
- Usia hidupnya lebih panjang daripada plankton (vertebrata masa hidupnya 5 hingga 10 tahun, sedangkan invertebrata sekitar 1 tahun).
- Melakukan migrasi terkait dengan proses reproduksi
Klasifikasi Nekton
Klasifikasi nekton yang pertama adalah berdasarkan kelompok ikan, nekton dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
Yaitu sekelompok ikan yang menghabiskan sebagian waktu hidupnya di
wilayah epipelagik laut, yaitu wilayah atau zona laut yang memiliki
kedalaman 0 hingga 200 meter atau sekitar 656 kaki. Kelompok ini
memiliki keragaman pola hidup seperti :
Kelompok organisme yang menghabiskan waktu dewasa di wilayah epipelagik namun terpisah di daerah pantai seperti lintang jinak, geger, haring.
Organisme yang memasuki wilayah epipelagik hanya pada waktu-waktu tertentu saja seperti kelompok ikan lentera yang hanya muncul di permukaan pada malam hari untuk mencari makanan.
Kelompok organisme yang menghabiskan masa dewasanya di daerah lain, namun mereka menghabiskan waktu awal daur hidupnya di zona epipelagik.
Kelompok organisme yang menghabiskan waktu dewasa di wilayah epipelagik namun terpisah di daerah pantai seperti lintang jinak, geger, haring.
Organisme yang memasuki wilayah epipelagik hanya pada waktu-waktu tertentu saja seperti kelompok ikan lentera yang hanya muncul di permukaan pada malam hari untuk mencari makanan.
Kelompok organisme yang menghabiskan masa dewasanya di daerah lain, namun mereka menghabiskan waktu awal daur hidupnya di zona epipelagik.
Jenis-Jenis Biota Laut:
1. Terumbu Karang Terumbu karang adalah kumpulan koral atau karang laut
yang berada diwilayah lautanj yang hangat dan terkena cahaya matahari.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar